MESKI seluruh elemen masyarakat Maluku secara sangat tegas menolak metode offshore (di laut) terhadap rencana
proyek pembangunan Kilang Gas Blok Masela, namun Sudirman Said selaku menteri
ESDM tetap berkeras dan ngotot menginginkan metode offshore. Akibatnya, suara
kedaulatan masyarakat Maluku pun merasa disepelekan.
Sehingga, ngototnya Sudirman yang
sangat nampak melawan kehendak masyarakat Maluku itupun mengundang tanda tanya
besar. Dan publik pun mulai penasaran, ada apa sebetulnya di balik kengototan
Sudirman Said untuk menggolkan metode offshore proyek pembangunan Kilang Gas
Blok Masela tersebut?
Tanda tanya publik semakin besar
ketika Sudirman Said tak hanya ngotot, tetapi juga Sudirman Said telah
melakukan “perlawanan” terhadap pihak-pihak lain (termasuk masyarakat Maluku) yang
menghendaki metode onshore (di darat) atas proyek pembangunan Kilang Gas Blok
Masela tersebut.
Bentuk perlawanan tersebut, yakni
Sudirman Said meminta pihak-pihak yang ada di luar dirinya (tentu saja termasuk masyarakat Maluku) untuk
berhenti berpolemik terhadap rencana proyek Kilang Blok Masela tersebut.
Parahnya, Sudiman bahkan seakan-akan menuding pihak-pihak (termasuk masyarakat
Maluku) itu sebagai pihak yang pura-pura berjuang untuk rakyat, pembohong, juga
sebagai penipu.