Thursday 24 October 2013

Rizal Ramli Pelopori AntiKorupsi di Kadin

(AMS, opini)
KESERIUSAN Rizal Ramli selaku Ketua Umum Kadin untuk menjadikan Kadin sebagai organisasi yang berwibawa, kuat, rapi, dan bersih mulai ditunjukkannya dalam Munas VII Kadin. Yakni, dilakukannya penandatanganan Pakta Integritas Anti-Korupsi (PIAK) di hadapan Ketua KPK Abraham Samad . Penandatangan PIAK itu sendiri dilakukan oleh Ketua Umum Kadin Rizal Ramli, Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Oesman Sapta Odang, dan Ketua Dewan Penasehat Kadin Setiawan Djody.

Tuesday 22 October 2013

Presiden SBY “Banci”, DPR-MPR “Bencong”?

(AMS, opini)
MAAF, artikel ini harus saya beri judul seperti di atas, bukan karena SBY maupun sejumlah anggota DPR-MPR (yang pria) sudah memakai gaun dan berdandan layaknya seorang wanita. Sekali lagi, bukan seperti itu! Kalau pun iya, maka tentu itu terpulang dari masing-masing individu yang bersangkutan, atau mungkin menurut cara pandang berbagai pihak saja.

Monday 21 October 2013

Indonesia Jadi “Kotor” di Tangan SBY, Untunglah Masih Ada Tokoh Seperti ini

(AMS, opini)
SEJAK rezim SBY berkuasa (hingga kini), sungguh begitu banyak sudah “peristiwa” atau kejadian tercela dan memalukan yang  dilakoni oleh para elit maupun pejabat di negeri ini, baik di daerah terlebih di pusat. Salah satunya adalah dengan “merampok” uang negara (korupsi) yang begitu leluasanya dilakukan oleh para elit dan pejabat tersebut melalui banyak modus, baik yang telah terungkap maupun yang masih tersembunyi. Seakan ada “kekuasaan” yang “membolehkan” untuk melakukan perbuatan tercela dan kotor itu.

Thursday 17 October 2013

Berhasil “Menipu” Publik, SBY Justru yang Pembohong?

(AMS, opini)
MESKI sejumlah pihak sudah banyak yang mencoba mengungkap jatidiri Bunda Putri. Namun sejauh ini, belum ada kejelasan tentang sosok yang diduga punya  kedekatan khusus dengan Presiden SBY itu.

Di benak publik saat ini menempatkan Bunda Putri sebagai sosok hebat. Yakni, bisa mengetahui rencana reshuffle kabinet, bisa bagi-bagi proyek yang bernilai anggaran tinggi, dan terakhir bisa “menyuruh” SBY untuk memvonis Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) 1000%…2000% sebagai pembohong. Hebat, bukan?!

Tuesday 15 October 2013

Ini Dampaknya Jika SBY Benar-benar Pembohong

(AMS, opini)
SILAKAN dijelajahi sendiri di dunia maya. Di sana, hanya dengan mengetik: “SBY Suka Bohong Ya”, maka akan bermunculan banyak (misalnya, pencarian di google) tentang SBY yang sejak menjadi presiden telah melakukan banyak kebohongan.

Bahkan saking seringnya berbohong, ada sumber yang menyebut, bahwa SBY telah berbohong sebanyak 999 kali. Angka 999 ini, tentu saja hanya mewakili makna yang menerangkan bahwa SBY memang “sering” berbohong. Kebohongannya itu diklasifikasi menjadi: kebohongan lama, kebohongan agak lama, dan kebohongan baru.

Thursday 10 October 2013

Bandar Politik Rp 2 Triliun: Asalkan Majukan dan Menangkan JK Sebagai Wapres?

(AMS, opini)
SEPERTI dilansir rimanews.com dan rmol serta media online lainnya, bahwa sejumlah analisis kini melihat adanya manuver dari kelompok Sofyan Wanandi-Mari Elka Pangestu dari kubu CSIS dan APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonsia) untuk ‘’meloloskan Jusuf Kalla (JK),’’ agar dapat berduet dengan Megawati atau Jokowi pada Pilpres 2014. 

Keduanya (Sofyan dan Mari) bahkan dikabarkan akan menjadi bandar politik untuk “HANYA” memajukan JK sebagai cawapres, yakni dengan menyiapkan Rp.2 Triliun sebagai cost-politik dalam pertarungan Pilpres 2014 tersebut.

Pasca AM: MK Kini Lebih Berpotensi “Senangkan” Parpol Penguasa?

(AMS, opini)
INILAH sejarah baru dalam dunia hukum yang sudah pasti jauh dari rasa dan wujud keadilan. Yakni, Mahkamah Konstitusi (MK) dalam persidangan sengketa Pilkada Jatim memutuskan perkara dengan jumlah Hakim 8 orang (genap). Padahal  di belahan dunia manapun, jumlah hakim dalam memutuskan sebuah perkara harus berjumlah ganjil, atau sekurang-kurangnya 3 orang.

Tuesday 8 October 2013

Ical Teman SMA Saya. Tapi Saya Tak Setuju, Karena DIA Demokrat


(AMS, opini)
PADA ajang Pemilihan Walikota Makassar (Pilwako), Rabu (18 September 2013) yang baru lalu, pasangan Muhammad Ramdhan Pomanto-Syamsu Rizal MI (DIA) memperoleh suara terbanyak. Pleno KPUD Kota Makassar, Rabu (25 September 2013) lalu pun sudah menetapkan DIA sebagai pasangan Walikota terpilih dengan mengantongi 31,18 persen suara.