Monday 26 October 2015

Rizal Ramli Melawan: Saatnya Trisakti Bergerak ke Arah Freedom, bukan Freeport!


(AMS, Artikel)
PADA Senin 20 Oktober 2015 kemarin, perjalanan Pemerintahan Presiden Jokowi genap setahun. Dan kinerja yang telah dipersembahkan oleh pemerintahan ini kepada rakyatnya, dengan jujur harus diakui, adalah masih memprihatinkan.

Namun tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden Jokowi (di luar Wapres JK dkk), dengan jujur pula harus diakui sudah mulai membaik sejak dua bulan terakhir. Yakni ketika Presiden Jokowi memasukkan tokoh ekonom senior profesional, independen, yang sejak dulu pro-rakyat dan berintegritas tinggi, yaitu Dr. Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumberdaya.

Dan tingkat kepercayaan publik terhadap Presiden Jokowi ini nampak semakin meninggi seiring dengan terobosan-terobosan yang sedang digiatkan oleh Rizal Ramli. Mengapa?

Monday 19 October 2015

Masa Depan Indonesia yang Hebat Kini Terlukis Di Mata Sang “Rajawali”


(AMS, Artikel)
ORANG-ORANG miskin, anak-anak terlantar dan seluruh rakyat yang susah hidupnya di negeri ini, sungguh telah sangat lama mendambakan perubahan. Salah satunya adalah perubahan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sayangnya, meski dengan jeritan, tangisan dan doa yang berirama penderitaan terus disuarakan, namun jeritan dan tangisan tersebut nampaknya hanya kerap dianggap bagai syair serta dongeng pengantar tidur oleh para pejabat negara di balik selimut hangat, di atas kasur empuk, dan di kamar yang amat sejuk. Sehingga perubahan yang sangat didambakan oleh rakyat itu pun hanya tertimbun oleh mimpi-mimpi indah sang pejabat.

Sunday 11 October 2015

Indonesia Fatal Jika Jokowi Tak Mampu Lepaskan Diri Dari Cengkeraman JK?


(AMS, Artikel)
JIKA diamati, sejauh ini sepertinya memang ada kondisi tak sehat yang sedang berlangsung di dalam pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla (JK). Dan jika kondisi ini tak dapat dihilangkan atau tetap dilakukan pembiaran, maka akibat buruk yang ditimbulkannya bukan hanya dirasakan oleh diri Jokowi, tetapi bangsa dan negara ini juga akan menuju kerusakan yang fatal.

Sebetulnya,  tak sedikit khalayak kini harus merasa jengkel terhadap kondisi yang tak sehat tersebut, bahkan sejumlah lainnya terpaksa berani menghina macam-macam Jokowi sebagai presiden, baik secara lisan, tulisan maupun dalam bentuk gambar.

Bukan cuma itu, kondisi yang tak sehat itu juga membuat bangsa ini terasa dipaksa dan digiring ke suasana permusuhan satu sama lain. Coba saja tengok di berbagai media sosial. Di sana telah memunculkan sejumlah kubu. Ada kubu Jokowi, JK, Prabowo, dan kubu rakyat.

Tuesday 6 October 2015

Demi Berdikari dalam Ekonomi (Trisakti), Rizal Ramli Genjot Kelapa Sawit


(AMS, Artikel)
DATA BPS menunjukkan kontribusi Perkebunan tahun 2014 dalam PDB (Produk Domestik Bruto) adalah sekitar 3,77 persen. Nilai ini sekaligus menempatkan Perkebunan pada urutan pertama di sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan.

Meski kontribusi bidang Perkebunan tersebut terbilang belum terlalu besar, namun subsektor ini merupakan penyedia bahan baku untuk sektor Industri, penyerap tenaga kerja, dan juga penghasil devisa.

Bahkan ketika krisis ekonomi melanda negeri ini, perkebunan sebagai subsektor pertanian cukup kuat menghadapi guncangan ekonomi. Dengan kata lain, Perkebunan di negeri ini mampu diandalkan untuk memulihkan kelesuan perekonomian nasional, terutama Perkebunan Sawit.

Artinya, sejauh ini kelapa sawit adalah merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia.