Monday 12 September 2016

Pilkada DKI: Idul Adha, Parpol dan Rizal Ramli


(AMS, Artikel)
BARU saja, Senin (12 September 2016) ini, seluruh umat Muslim di muka bumi ini telah merayakan hari besar Idul Adha dengan penuh sukacita. Takbir bersahut-sahutan dan dikumandangkan di seluruh jagat raya sebagai bentuk pengakuan kehambaan manusia di hadapan Allah, Tuhan Maha Besar Sang Maha Kuasa Pemilik seluruh alam semesta ini.

Dan perayaan Idul Adha kali ini terasa sangat menarik dan istimewa, sebab pada September ini juga (19-21 September 2016) khusus warga Ibukota DKI Jakarta melalui parpol-parpol, akan menyodorkan (mendaftarkan) nama-nama calon pasangan gubernur ke KPUD Jakarta, yang selanjutnya akan dipilih dalam Pilkada Februari 2017 mendatang.

Sehingga itu, sebelum terlanjur memajukan (mendaftarkan) apalagi melahirkan pasangan gubernur, maka momentum Idul Adha yang baru saja ditunaikan itu hendaknya dapat dengan sungguh-sungguh diserap hikmahnya terutama bagi para parpol dan juga segenap warga DKI Jakarta.

Thursday 8 September 2016

Strategi Poros Maritim dan Illegal-Fishing


INI adalah transkip Keynote Speech Dr. Rizal Ramli selaku Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya pada pembukaan Rakornas Illegal Fishing, di Hotel Borobudur, Jakarta, 30 Juni 2016:

Apa yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan dukungan Angkatan Laut (AL) dan kawan-kawan semua adalah sesuatu yang luar biasa. Memang, sebagian langkah yang diambil kontroversial. Tetapi kadang-kadang kalau kita mau melakukan perubahan, shock therapy dan kontroversial itu perlu. Setelah itu baru kita benahi sistemnya. Karena tanpa shock therapy, tanpa tindakan kontroversi, ya business as usual saja.

Presiden Jokowi menganggap Poros Maritim sangat penting. Ini benar sekali. Indonesia adalah negara salah satu negara maritim paling besar. Garis pantai kita termasuk yang paling panjang di dunia. Seharusnya kita kuat di laut. Karena siapa yang menguasai laut, akan menguasai dunia.

Dulu, pada abad ke-6, Portugal yang penduduknya hanya 1 juta orang mampu menguasai dunia. Itu terjadi karena mereka menguasai laut. Padahal yang menjadi pelautnya kurang dari 100.000 orang. Tapi mereka mempunyai keberanian sebagai pelaut. Berani mengambil risiko.

Tuesday 6 September 2016

Kritik Kebijakan Jokowi, JK Akhirnya Ikuti “Jejak” Rizal Ramli


(AMS, Artikel)
DULU, Wapres Jusuf Kalla (JK) sangat membenci sikap Rizal Ramli selaku Menko yang kerap melakukan kritikan terhadap kebijakan pemerintah. Sampai-sampai JK memandang Rizal Ramli di dalam kabinet adalah menteri gaduh.

Padahal publik sangat paham, bahwa JK berpandangan miring seperti itu, karena sesungguhnya ia termasuk pihak yang sangat merasa tidak nyaman dengan keberadaan Rizal Ramli di dalam Kabinet Kerja.

Pasalnya, kebijakan pemerintah yang dikritisi Rizal Ramli sebagian besar diduga kuat adalah menyangkut kepentingan bisnis perusahaan keluarga dan kolega JK. Misalnya, terkait proyek listrik, migas, dan lain sebagainya.

Dugaan tersebut menjadi semakin jelas, yakni di saat Rizal Ramli berusaha memberi masukan bahwa proyek listrik 35 ribu MW adalah target yang sangat ambisius dan tidak realistis, JK malah nampak tersinggung lalu buru-buru “menyerang” dan menyindir Rizal Ramli sebagai menteri yang kurang akal.