Monday 30 June 2014

Debat Capres: Ramai Masalah HAM, soal KKN Sepi



(AMS, artikel)
SEJAUH ini isu tentang Hak Asasi Manusia (HAM) sangat ramai diperbincangkan di sana-sini. Bahkan seakan sengaja dijadikan sebagai bentuk “serangan empuk” terhadap salah satu pasangan kandidat presiden tertentu.

“Saya memang agak kaget (heran), kebanyakan isu di sosial-media itu lebih banyak soal human-right (HAM). Itu sih penting, tentu. Tapi rakyat kita yang perhatian dan suka isu-isu seperti begitu hanya 10-15%, (itupun cuma kalangan) elit,” ujar Rizal Ramli di SindoTV ketika memberikan analisa tentang materi debat capres.

Rizal Ramli Ingatkan Para Capres, Baru 20% Rakyat yang “Merdeka”


(AMS, artikel)
PEMERINTAH yang akan datang harus benar-benar serius untuk sebisa mungkin meningkatkan kesejahteraan rakyat. Indikatornya sederhana, cukup dengan mengetahui Indeks Pembangunan Manusia yang mencakup di dalamnya adalah hal-hal yang mendasar.

Hal tersebut dikemukakan Dr. Rizal Ramli selaku ekonom senior ketika memberi analisa berupa masukan maupun saran terhadap visi-misi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial dari para capres, di SindoTV, minggu malam (15/6/2014).

Rizal Ramli: Kedua Capres Lumayan, Cuma Visinya Sebaiknya Dikoreksi


(Artikel, AMS)
DIBANDING seluruh debat capres yang sudah digelar, debat capres sesi II yang bertema “Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial” tentulah yang amat penting untuk didalami. Sebab, di bidang inilah terletak permasalahan krusial bangsa selama ini, dan bergantung banyak harapan agar dapat mengubah nasib bangsa untuk 5 tahun ke depan.

Sehingga visi-misi pembangunan ekonomi dari kedua capres yang ada saat ini pun adalah menjadi sangat penting untuk dapat benar-benar dipahami oleh semua pihak.

Rizal Ramli: IPM Indonesia Ranking 5 di Asean

(Artikel, AMS)
SESUAI data dari badan dunia (PBB), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia masih berada pada posisi paling rendah, yakni ranking 5 di Asean. Ranking 1 adalah Singapura; 2. Malaysia; 3. Thailand; 4. Philipina; dan 5. Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan seorang ekonom senior yang juga salah satu anggota panel ekonomi di badan dunia, Dr. Rizal Ramli, yang tampil sebagai analisis pada acara “De Voters” di SindoTV yang sengaja disiarkan secara live bersamaan digelarnya Debat Capres sesi II “Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial”, Minggu malam (15 Juni 2014), di Jakarta.

Sunday 22 June 2014

Rizal Ramli Sarankan Visi-Misi Kedua Capres Sebaiknya Diperbaiki

RR1news: WAJAH masa depan ekonomi Indonesia masih dalam sketsa yang belum jelas, karena dua pasang capres yang ada saat ini sama-sama kurang menguasai masalah pembenahan ekonomi kerakyatan.

Hal ini terlihat pada debat capres kedua yang sudah digelar beberapa waktu lalu, sangat jelas keduanya sosok capres hanya mengandalkan analisa yang terkesan “instruksional”, dan juga diwarnai pemikiran yang “emosional”.

Friday 20 June 2014

Tokoh Lain “Berburu” Jabatan, Rizal Ramli Tetap Konsisten?


(AMS, Opini)
ADA banyak tokoh-tokoh yang semula berapi-api menonjolkan dan membangga-banggakan diri sebagai figur yang paling layak memimpin negeri ini. Namun karena tidak terakomodir sebagai capres atau cawapres, para tokoh itu pun kini ramai-ramai menyeberang dan terang-terangan mendukung pasangan capres resmi masing-masing yang ada saat ini.

Memilih Jokowi Berarti Membuat JK dan Megawati Menjadi Presiden?

(AMS, Opini)
KALAU Aa Gym dalam tweet-nya mengatakan: “Yang pilih Jokowi artinya memilih Ahok jadi gubernur,  yang pilih Prabowo artinya memilih Jokowi jadi gubernur Jakarta.”

Tweet kiai kondang tersebut tersirat makna, bahwa memilih Prabowo itu sama dengan membuat Jokowi bisa menjadi pemimpin amanah sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Wednesday 18 June 2014

Jokowi Insinyur Kehutanan dan Prabowo Gerilyawan yang Sama-sama Terjebak di “Hutan”

Ilustrasi/AMS
(AMS, Opini)
WAJAH politik kita saat ini sebetulnya bagai hutan belantara. Para “penghuninya” hidup laksana tiada aturan, tak ada ideologi, tak ada arah, dan tak ada lagi tata-krama. Yang ada hanyalah nafsu untuk meraih kepuasan sendiri-sendiri. Suara rakyat hanyalah sebuah “komoditas” untuk mendulang kekayaan dalam sistem demokrasi di negara kita.

Sunday 1 June 2014

Memilih Prabowo Berarti Membuat Jokowi Jadi Amanah

(AMS, opini): KARENA Jokowi dinilai akan menyia-nyiakan amanah yang telah diberikan secara susah payah oleh Rakyat DKI Jakarta, maka pendiri dan Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid Bandung KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) nampaknya punya cara tersendiri untuk membuat Jokowi bisa benar-benar amanah sebagai Gubernur DKI Jakarta.