Friday 27 November 2015

Sang Rajawali Bertarung Demi Cenderawasih dan Indonesia Hebat


SEBAGAI tokoh pergerakan perubahan yang sejak dulu telah banyak tampil tak gentar membela kepentingan rakyat, Rizal Ramli tentu sudah sangat mengetahui kondisi hitam-putih di dalam pemerintahan di negeri ini.

Salah satunya, Rizal Ramli sangat mengetahui, bahwa pemerintahan saat ini masih nampak dipenuhi “tikus-tikus” berjubah pejabat yang senantiasa memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Sehingga seorang presiden tentu tidak akan bisa mempersembahkan yang terbaik kepada rakyatnya apabila di dalam pemerintahannya masih bercokol “tikus-tikus” kotor berjubah pejabat tersebut.

Artinya, bagaimana mungkin petani sawah dapat memanen padi dengan hasil melimpah jika banyak tikus yang menggerogoti padi di sawah tersebut?

Tentulah, sebelum petani bekerja menanam padi, atau jika petani ingin menghasilkan padi yang melimpah buat banyak orang, maka salah satunya adalah sawah itu harus dibikin “gaduh” terlebih dahulu agar tikus-tikus tersebut segera lari terbirit-birit.
Analogi inilah yang sedang dijalankan oleh Rizal Ramli, yakni membuat “gaduh” agar ulah “tikus-tikus” di dalam pemerintahan yang doyan menggerogoti duit negara segera terbongkar (diketahui) ke publik. Sebab selama ini, publik hanya bisa menebak-nebak modus-operandi atau cara-cara licik dari tikus-tikus yang ada di dalam pemerintahan.

Dan sejauh ini rakyat sangat paham, bahwa kegaduhan yang dilakukan Rizal Ramli adalah kegaduhan positif (putih) karena murni untuk kepentingan bangsa serta negara. Dan coba tengok apa saja yang telah dikepret oleh Rizal Ramli.

Sedangkan kegaduhan negatif (hitam) adalah kegaduhan yang berorientasi pada perebutan kekuasaan, proyek-proyek, konsesi-konsesi dan lain sebagainya, yang kesemuanya adalah untuk kepentingan dan kepuasan pribadi atau kelompok tertentu saja.

Kegaduhan positif yang dilakukan Rizal Ramli itupun kemudian kini dikenal dengan sebutan jurus Rajawali Ngepret.

Salah satu hal yang telah dikepret oleh Sang Rajawali ini adalah mengenai perpanjangan Kontrak Karya PT. Freeport yang meski belum waktunya namun sudah digodok secara ambisius oleh Sudirman Said selaku Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tanpa melakukan koordinasi kepada Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman dan Sumberdaya.

Karena tidak melakukan koordinasi secara matang kepada Rizal Ramli itulah, Sudirman Said pun diduga kuat sedang melakukan operasi senyap untuk mengamankan kepentingan Freeport. Operasi senyap ini biasanya disebut dengan istilah: “diam-diam makan di dapur”.

Gerak-gerik Sudirman Said dalam operasi senyap itu bisa saja lolos dari pengawasan rakyat, tetapi tidak akan mampu menghindar dari ketajaman mata dan instin Sang Rajawali.

Sudirman Said dan Freeport mungkin juga terlalu memandang remeh Rizal Ramli, yang selama ini Sang Rajawali sesungguhnya punya banyak “jaringan kerakyatan” yang juga mampu bergerak secara militan dan tersebar di mana-mana.

Sehingga jangan heran, mengapa Sang Rajawali Rizal Ramli selalu mampu tampil perkasa melakukan kepretan dan selalu siap bertarung serta berhadapan dengan siapapun. Itu karena, sekali lagi, Rizal Ramli selalu bergerak di bawah panji kerakyatan. Terlebih lagi karena Presiden Jokowi juga memang sangat mendukung jurus Rajawali Kepret tersebut.

Andai saja Sang Rajawali tidak mengepret Sudirman Said dan Freeport, maka bisa dibayangkan betapa tikus-tikus itu saat ini tentulah sudah berpesta porah.

Sang Rajawali mengepret Sudirman Said agar segera menghentikan langkah-langkah atau upaya perpanjang kontrak karya sebab peraturan belum menghendakinya. Namun karena Sudirman Said sepertinya kepala batu dan tak mengindahkan kepretan dari Rizal Ramli sebagai “boss-nya” dalam struktur kabinet, maka alhasil terjadilah kegaduhan negatif seperti saat ini yang dilakoni oleh tikus-tikus tersebut.

Selain mengepret Sudirman Said mengenai Freeport tersebut, Rizal Ramli juga dengan sangat tegas akan mencabut kontrak karya PT. Freeport apabila tidak memenuhi lima syarat utama. Pertama, menaikkan royalti emas dan tembaga kepada negara; kedua, tidak seenaknya membuang limbah berbahaya; ketiga, harus melaksanakan ketentuan divestasi dengan melepas saham mayoritas ke nasional; keempat, Rizal Ramli menagih janji Freeport untuk membangun pabrik pemurnian mineral (smelter); dan kelima, Freeport dituntut untuk memperbaiki lingkungan yang rusak akibat aksi penambangan secara masif.

Hal ini sangat serius ditegaskan oleh Rizal Ramli karena selama Freeport menyedot kekayaan tambang di negeri ini hanya lebih banyak membuat kerugian besar, terutama bagi rakyat di bumi cenderawasih. Dan Rizal Ramli tidak akan gentar menghadapi siapapun, termasuk asing, yang ingin seenaknya memperkaya diri sendiri, sementara rakyat Indonesia khususnya di Papua masih sangat miskin dan menderita.

Sang Rajawali tentu saja siap bertarung dan mempertaruhkan diri demi kebaikan dan kesejahteraan rakyat di Bumi Cenderawasih serta untuk menjadi Indonesia sebagai negara yang hebat dalam kemandiriannya.

Bukan cuma itu, kepedulian dan perhatian Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman dan Sumberdaya terhadap rakyat Papua sungguh sangat besar, yaitu dengan memunculkan program kerja atau terobosan di bidang Pariwisata.

Wisata Raja Ampat-Papua Barat

Kementerian Pariwisata yang dibawahi oleh Menko Rizal Ramli telah mengeluarkan kebijakan pengembangan 10 daerah wisata, di luar Bali. Salah satunya adalah akan membentuk Badan Otorita Pariwisata Raja Ampat di Papua Barat.

Sekadar untuk diketahui, Bumi Cenderawasih (Papua) sejauh ini tidak hanya menyimpan kekayaan tambang yang melimpah, tetapi juga sangat kaya dengan keindahan alamnya. Bahkan Raja Ampat sebagai daerah wisata ternyata menduduki peringkat atas dunia akan keanekaragaman wisata baharinya. Dan inilah yang serius akan dikembangkan oleh Menko Kemaritiman Rizal Ramli.

Sehingganya, mengepret Freeport dan juga menunjuk Raja Ampat Papua Barat untuk dikembangkan sebagai salah satu daerah wisata utama dunia, sekali lagi adalah merupakan wujud kepedulian besar Rizal Ramli terhadap rakyat Papua yang selama ini terkesan cenderung diperlakukan kurang maksimal.

Olehnya itu, mari kita senantiasa mendukung langkah-langkah dan terobosan (serta kepretan) Menko Rizal Ramli untuk khususnya menjadikan rakyat di Bumi Cenderawasih itu maju dan berkembang bersama Indonesia Hebat dalam Kemandirian. Semoga!