Tuesday 2 August 2011

Empat Pasangan Pilgub Gorontalo: PNS Bakal “Bertarung”

(AMS, opini)
KURSI Gubernur yang ditinggalkan Fadel Muhammad sejak terpilih sebagai Menteri Kelautan Perikanan pada Kabinet Bersatu II, memang kini sedang dilanjutkan oleh wakilnya, Gusnar Ismail. Sedangkan posisi Wakil Gubernur saat ini diisi oleh Tony Uloli.


Dan pada 16 Nopember 2011 mendatang, rakyat Provinsi Gorontalo dipastikan akan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Gubernur periode 2012-2017.

KPU Provinsi Gorontalo pun telah membuka tahapan pendaftaran calon gubernur (cagub), 26 Juli hingga 01 Agustus 2011. Pada tahapan ini, empat pasangan cagub telah mendaftarkan diri. Tampil sebagai pendaftar pertama di hari kedua, yakni pasangan Rusli Habibie-Idris Rahim (NKRI: Nyata Karya Rusli-Idris) yang diusung oleh Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Esoknya, pasangan Gusnar Ismai-Tony Uloli (GITU) yang merupakan pasangan incumbent diusung oleh Partai Demokrat dan PKS serta partai gurem lainnya. Disusul pasangan David Bobihoe-Nelson Pomalingo (Davidson) yang maju melalui jalur independen.

Hari terakhir pendaftaran, terdapat satu pasangan independen lagi yakni Danny Pomanto-Sofyan Puhi (DP-SP).

Pergulatan pilgub ini, diduga kuat akan ikut “melibatkan” pertarung para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Bagaimana tidak, seluruh pasangan yang telah mendaftar tersebut masing-masing dinilai memiliki pengaruh di kalangan PNS.

Sebut saja, pasangan GITU yang saat ini masih menjabat sebagai gubernur dan wakil gubernur. Sayangnya, Tony Uloli terancam akan dipecat dari kepengurusan DPP Partai Golkar karena disinyalir membawa-bawa simbol Golkar setiap bersosialisasi ke masyarakat.

Lalu pasangan NKRI, dimana Rusli Habibie selain sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Gorontalo, ia juga masih sebagai Bupati Gorontalo Utara, dan Idris Rahim yang kini juga baru saja melepaskan jabatannya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Gorontalo.

Selanjutnya, pasangan Davidson, dimana David saat ini baru saja terpilih sebagai Bupati Gorontalo periode kedua melalui Partai Golkar namun maju kembali untuk berusaha merebut posisi gubernur jalur independen. Pasangannya Nelson Pomalingo adalah juga mantan Rektor Universitas Negeri Gorontalo. Kemudian pasangan DP-SP, dimana Sofyan Puhi adalah mantan wakil bupati Gorontalo (juga mantan ketua DPW PPP Gorontalo) yang saat ini masih aktif sebagai anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari PPP.

Namun secara keseluruhan, menurut pengamatan langsung di lapangan hingga kini menunjukkan, bahwa pasangan NKRI adalah masih satu-satunya pasangan yang amat diminati oleh banyak kalangan karena mendapat dukungan yang sangat besar, baik dari pusat maupun dari rakyat Gorontalo sendiri.

Hal ini dapat disaksikan pada Rabu (27/7) lalu, rakyat Gorontalo dari berbagai penjuru nampak antusias memadati lapangan tempat diselenggarakannya Deklarasi pasangan NKRI yang juga dihadiri oleh para petinggi Partai Golkar (termasuk Fadel Muhammad) dan PPP (termasuk Suharso Monoarfa) bersama para tokoh Gorontalo lainnya dari pusat, tak luput juga dua anggota DPD/MPR-RI Ny. Hana Hasanah FM dan dr. Budi Doku juga menyempatkan hadir untuk memperkuat paket NKRI tersebut.

Belakangan muncul istilah baru terhadap NKRI, misalnya KORPRI: Koalisi Rakyat Pendukung Rusli-Idris, dan PGRI: Pendukung Gubernur Rusli-Idris.