(AMS, Artikel)
ZIMBABWE adalah negara di benua Afrika yang tidak memiliki
lautan. Tetapi meski begitu, Zimbabwe dikenal sebagai tanah legendaris Ophir
atau negara kuno yang diberkati “lautan” kekayaan tambang berupa emas, berlian,
tembaga, bijih besi, nikel, platinum, lithium, batubara, kromium, dan asbes.
Sayangnya, sumber daya manusia (SDM) di negara ini
belum mampu menggarap dan mengelola kekayaan alamnya sendiri. Sehingga
negara-negara asing pemburu harta dan kekayaan yang bermodal skill serta teknologi
mampu menancapkan “kuku-kuku” mereka, yakni dengan sangat “leluasa” (termasuk
melakukan kecurangan) dalam menyedot kekayaan Zimbabwe selama berpuluh-puluh
tahun.
Akibatnya, rakyat Zimbabwe tak bisa menikmati hasil
kekayaan alamnya sendiri secara maksimal, malah penduduk sekitar dan negara
mereka terus mengalami kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan.
Menyadari hal tersebut, Robert Mugabe sebagai Presiden
Zimbabwe pun bergegas “mengusir” semua investor asing yang selama ini telah
sangat kenyang melahap (merampok) kekayaan alam Zimbabwe, sementara rakyat
setempat masih sangat begitu banyak yang mengalami kelaparan karena kesulitan
ekonomi.
Presiden Zimbabwe ini pun menyatakan dengan tegas, bahwa pemerintahannya
akan mengambil alih semua operasi berlian di negaranya, karena dia merasa
penambang (investor asing) yang ada telah merampok kekayaan negaranya.
Keputusan Presiden Zimbabwe ini secara resmi diumumkan
setelah seminggu sebelumnya Kementerian Pertambangan memerintahkan semua
perusahaan tambang untuk menghentikan pekerjaan dan dan segera meninggalkan
ladang tambang berlian, Marange, Zimbabwe.
“Mereka (para penambang/investor asing itu) telah
merampok kami, dan jutaan dolar berlian diambil diam-diam,” lontar PresidenZimbabwe.
Presiden Zimbabwe itupun membantah jika dikatakan
tindakannya merupakan sebuah aksi merebut tambang, sebab yang ia lakukan adalah
demi menyelamatkan kekayaan alam negaranya yang dikelola secara curang oleh
investor asing sehingga membuat kesejahteraan rakyatnya memprihatinkan. Olehnya
itu, sebagai pemerintah, Presiden Zimbabwe memutuskan untuk tidak memperpanjang
izin tambangnya kepada para investor tersebut.
“Perusahaan pertambangan berlian telah merampok kita
dari kekayaan kita, itu sebabnya kita sekarang telah mengatakan negara harus
monopoli (menguasainya),” ujar Mugabe, Jumat (4/3), seraya menegaskan bahwa negara
sekarang akan memiliki semua berlian di negara ini.
Keputusan Presiden Zimbabwe itupun mendapat perlawanan
dari perusahaan-perusahaan tambang berlian di Marange. Di antaranya adalah
Mbada Diamonds bersama Cina-run Anjin Investasi telah mengajukan gugatan kepada
pemerintah.
Dalam penjelasan Mugabe, dia mengaku pernah mengatakan
kepada Presiden China Xi Xinping selama kunjungannya ke Zimbabwe Desember lalu
bahwa pemerintahnya tidak mendapatkan banyak dari perusahaan-perusahaan
pertambangan milik Cina.
Zimbabwe adalah produsen berlian terbesar kedelapan di
dunia dengan 4,7 juta karat pada tahun 2014. Dan dari hasil tambang tersebut,
pemerintah Zimbabwe hanya menerima royalti kecil, juga diperparah dengan adanya
sejumlah pelanggaran yang dilakukan oleh para penambang/investor asing terhadap
konsesi yang telah disepakati.
Lalu apa kabar dengan Freeport, Kilang Gas Blok
Masela, dan lainnya yang ada di Indonesia...???