SESUAI data dari badan dunia (PBB), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia masih berada pada posisi paling rendah, yakni ranking 5 di Asean. Ranking 1 adalah Singapura; 2. Malaysia; 3. Thailand; 4. Philipina; dan 5. Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan seorang ekonom senior yang juga salah satu anggota panel ekonomi di badan dunia, Dr. Rizal Ramli, yang tampil sebagai analisis pada acara “De Voters” di SindoTV yang sengaja disiarkan secara live bersamaan digelarnya Debat Capres sesi II “Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial”, Minggu malam (15 Juni 2014), di Jakarta.
IPM Indonesia yang hanya menduduki ranking 5 di Asean, menurut Rizal Ramli, itu adalah menunjukkan kesejahteraan rakyat tidak berubah selama 10 tahun terakhir.
“Itu (pula) yang menjelaskan mengapa banyak rakyat kita ingin bekerja di Singapura atau di Malaysia sebagai pembantu atau buruh kebun,” ujar Rizal Ramli.
Olehnya itu, Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur ini menegaskan, tugas presiden siapa pun yang akan datang 5 tahun ke depan kesejahteraan rakyat harus lebih baik.
Rizal Ramli sebagai tokoh oposisi yang selama ini konsisten memperjuangkan ekonomi kerakyatan itu mengingatkan, bahwa rakyat kita tidak “makan” indikator-indikator makro-ekonomi, dan tidak “makan” nilai tukar.
“Buat mereka (rakyat) apakah kesejahteraan bisa ditingkatkan atau tidak?!,” tegas Rizal Ramli seraya berharap agar para capres dapat benar-benar bisa menjelaskan visi-misi masing-masing dalam bentuk strategi dan kebijakan dalam upaya peningkatan kesejahteraan rakyat agar IPM Indonesia bisa segera membaik.