Tuesday, 16 August 2016

Gus Solah: Ahok Tak Beretika, DKI Sangat Cocok Dipimpin Rizal Ramli


(AMS, Artikel)
GUS SOLAH atau KH. Solahuddin Wahid adalah adik Presiden Indonesia ke-4 KH. Abdurrahman Wahid mengungkapkan, bahwa sejauh ini sangat banyak pihak yang merasa dirugikan dengan beberapa kebijakan yang diterapkan Ahok selama menjabat Gubernur DKI Jakarta.

“Kepemimpinan Ahok caranya bicara tidak menyenangkan banyak orang, saya lihat di televisi seorang ibu diteriaki maling,” katanya.

Hal tersebut dikemukakan Gus Solah saat melakukan kunjungan silaturahim sebagai tokoh senior Nahdlatul Ulama (NU) di kantor ECONIT milik Rizal Ramli, di Tebet-Jakarta Selatan, Senin (15 Agustus 2016).

Hari itu, bukan hanya Gus Solah yang berkunjung ke tempat mantan Menko Kemaritiman dan Sumberdaya itu. Ada perwakilan masyarakat dan federasi organisasi pedagang pasar Indonesia yang juga sengaja bertandang sebagai wujud simpati terhadap Rizal Ramli, tokoh pejuang kerakyatan itu.

Dan pada hari-hari sebelumnya, pemandangan kunjungan serupa juga tak pernah berhenti (sambung menyambung) dari berbagai kalangan berdatangan, baik di kantor ECONIT maupun langsung di kediaman Rizal Ramli. Dan umumnya, mereka meminta dan mendoakan Rizal Ramli agar dapat maju dalam Pilgub DKI 2017 mendatang.

Meski kedatangan Gus Solah tidak menyatakan secara langsung dukungannya kepada Rizal Ramli, namun ia menilai, Rizal Ramli cocok untuk maju sebagai orang nomor 1 di DKI Jakarta lantaran gaya kepemimpinan Ahok saat ini sudah tidak beretika lagi.

Sehingga itu Gus Solah mengaku menolak Ahok sebagai bakal calon gubernur petahana DKI Jakarta.

Namun penolakan tersebut ia tegaskan bukan karena rasisme. “Kita menolak Ahok jangan karena etnis agama atau ras. Kita menolak karena kebijakan,” ujar Gus Solah. Kebijakan yang dimaksud adalah “main” kasar dan secara paksa dengan menyakiti hati banyak warga secara semena-mena.

Menurutnya, kepemimpinan dengan memaksakan kehendak merupakan hal yang tidak baik untuk masa depan Jakarta. Dan ini sangat berbeda dengan cara kepemimpinan Rizal Ramli.

Menurut Gus Solah, kepemimpinan Rizal Ramli menganut sistem kepemimpinan gaya timur dengan lebih mengedepankan pendekatan diskusi kepada semua pihak, merangkul dengan kasih sayang untuk mencari solusi bersama secara langsung tanpa diikuti kekerasan apalagi penindasan.

Sehingga itu, Gus Solah pun berharap, pada momen Pilkada DKI 2017 mendatang harus bisa memunculkan gubernur pilihan yang mampu membimbing dan mengayomi seluruh warga DKI, terutama rakyat bawah secara penuh toleransi dengan saling menjaga hak dan kewajiban demi kedamaian untuk semua golongan.

Sementara itu pada hari yang sama, namun di tempat terpisah, Koalisi organisasi pemuda, mahasiswa dan pelajar DKI Jakarta mendesak agar partai politik pemilik suara di DPRD DKI hendaknya segera memberikan dukungannya terhadap sosok eks Menko Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli.

Mereka menilai, Rizal Ramli yang sejak dulu jelas-jelas sangat aktif membela rakyat kecil adalah sosok yang sangat tepat untuk mempimpin Jakarta selama lima tahun ke depan.

Desakan koalisi organisasi pemuda, mahasiswa dan pelajar DKI Jakarta itupun ditandai dengan sebuah kesepakatan bulat dalam bentuk penanda-tanganan naskah konsensus dalam rangka menyukseskan Pilkada DKI Jakarta 2017.

Naskah konsensus ditandatangani perwakilan koalisi pemuda, mahasiswa, dan pelajar bertempat di Gelanggang Olah Raga (GOR) Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (15 Agustus 2016) pukul 13.00 WIB.

Ketua Steering Committee Konsensus Koalisi Organisasi Pemuda, Mahasiswa, dan Pelajar DKI Jakarta, Fajar Ardy Hidayatullah mengatakan, salah satu kesepakatan yang tertuang dalam konsensus tersebut adalah dukungan untuk ekonom senior Indonesia Dr. Rizal Ramli maju sebagai calon guberrnur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Menurut mereka, kepedulian dan keberpihakan Rizal Ramli sudah sangat teruji dan terbukti sejak dulu tak pernah lelah membela kepentingan rakyat, bangsa dan negara ini.

Olehnya itu Koalisi Organisasi Pemuda, Mahasiswa, dan Pelajar DKI Jakarta MENANTANG SELURUH PARTAI POLITIK yang mengaku berpihak kepada rakyat (bukan yang berpihak kepada kaum kapitalis) agar segera bergotong-royong mengusung Rizal Ramli sebagai Cagub DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2017 mendatang.