Sunday, 7 August 2016

Aspirasi Rizal Ramli for DKI-1 Makin Tak Terbendung, Pemuda Kong Hu Cu Ikut Mendukung


(AMS, Artikel) 
PERBINCANGAN sosok-sosok calon Gubernur DKI Jakarta, hingga kini kian mengerucut pada satu nama yang dianggap sangat tepat memimpin Jakarta sebagai ibukota Indonesia, yakni Rizal Ramli.

Sehingga hasil survei dari lembaga-lembaga survei “tertentu” yang gencar ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi swasta, saat ini pun nampaknya hanya dianggap “sampah”.

Sebab, banyak pihak yang mengaku tak ingin dibodoh-bodohi lagi dengan hasil survei yang cenderung tidak objektif, dan tak sesuai dengan situasi “kebatinan” sebagian besar warga DKI Jakarta saat ini.

Selain menolak hasil survei yang dinilai tak objektif tersebut, sebagian besar warga DKI Jakarta juga dengan tegas menolak calon gubernur yang sikapnya jelas-jelas cenderung membela kepentingan kelompok tertentu saja, yang justru hanya akan menindas ekonomi rakyat jelata serta kalangan menengah ke bawah.

Olehnya itu, elemen-elemen masyarakat pun kini tak tinggal diam untuk mengajak bersatu padu demi melahirkan sosok pemimpin (gubernur DKI Jakarta) yang benar-benar berasal dari rakyat oleh dan untuk rakyat, yang diyakini kepemimpinannya dapat membawa ketenangan, ketenteraman serta kedamaian untuk semua golongan. Dan sosok yang dimaksud adalah Rizal Ramli.

Dan sampai hari ini, aspirasi Rizal Ramli for DKI-1 makin sulit terbendung. Dari seluruh penjuru DKI Jakarta pun terus menyuarakan aspirasi dan tekatnya untuk mendukung penuh Rizal Ramli menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017 mendatang.

Setelah JNIB, Kaum Buruh, Seniman, Budayawan, intelektual dan mahasiswa, kaum pergerakan, masyarakat nelayan, dan berbagai komunitas lainnya di Jakarta, kini giliran Generasi Muda Kong Hu Cu (Gemaku) yang menyuarakan dukungan moralnya agar Rizal Ramli dapat dipilih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada mendatang, sebab Rizal Ramli dinilai lebih mewakili semua kalangan ketimbang Ahok.

Pemuda Kong Hu Cu ini pun mengaku ogah memilih Ahok yang dinilainya hanya berani omong besar secara sangat kasar. Menurut mereka, pemimpin yang harus dipilih bukan hanya sekadar sosok yang memiliki keberanian semata.

“Saat ini DKI tidak hanya membutuhkan seorang pemimpin yang berani, melainkan juga harus memiliki prinsip yang seperti Confucius katakan: (yakni) zhi, ren dan yong (berani, memiliki cinta kasih dan bijaksana),” ujar Kristan selaku Ketua Presidium Generasi Muda Kong Hu Cu Indonesia, Minggu (7 Agustus 2016).

Menurut Fokky Fuad selaku akademisi dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Confucius adalah seorang filosof dunia yang mengajarkan nilai-nilai kebajikan dan moralitas. Masyarakat penganut ajaran nilai-nilai Confucius yang mengutamakan nilai moral (Li) cenderung untuk menyatu dengan alam. Penyatuan dan keselarasan hidup manusia dengan alam menjadikan masyarakat Confucius cenderung untuk menghindar dari konflik, baik konflik dengan sesama manusia maupun konflik dengan lingkungan alam.

Ketiga prinsip itu, kata Kristan, ada di dalam diri Rizal Ramli. “Ahok mungkin benar berani dalam memimpin, namun dia tidak memiliki prinsip cinta kasih dan bijaksana. Sosok ketiga prinsip itu menurut saya ada dalam sosok RR,” ujarnya.

Pemuda Kong Hu Cu bahkan percaya Rizal Ramli adalah merupakan sosok yang sudah clear, terbukti sangat menjunjung tinggi pluralisme dan Bhineka Tunggal Ika.

Bukan cuma itu, pemuda Kong Hu Cu yakin bahwa Rizal Ramli adalah salah satu pelanjut perjuangan Gus Dur yang paling konsisten dan bertanggung jawab. “Saya yakin RR mampu mengayomi dan menjaga Jakarta yang multikultural menuju Jakarta yang harmoni dan sejahtera,” pungkas Kristan.