(AMS, Artikel)
HAMPIR semua orang di negeri ini mengetahui nama Ahmad Dhani sebagai musisi papan atas. Namun tentunya hanya sedikit yang mampu mengenali seperti apa “genre kebatinannya” di luar dunia musik.
Meski ia sudah kerap menunjukkannya di hadapan publik secara fulgar, tetapi sebagian di antaranya tampaknya masih sulit menerjemahkan “genre kebatinan” seperti apa yang dimiliki Ahmad Dani sejauh ini. Akibatnya, hanya memunculkan “irama-irama” kontroversi.
Dari masalah perjalanan keluarganya yang dinilai sebagian besar publik sebagai sebuah “kekacauan”, juga dengan konsep-konsep pemikirannya terkait keyakinan yang dianutnya, adalah selayaknya dipandang sebagai sebuah prinsip pribadi yang tak perlu “dihakimi” apabila masih diikuti dalil dan alasan mendasar.
Apalagi sebagai musisi tersohor yang muncul tidak secara instan, tentu Ahmad Dhani sebelumnya telah melalui perjalanan yang cukup berliku-liku dan telah mengalami pahit getirnya berjuang mencapai kesuksesan.
Dan sebagai musisi papan atas, Ahmad Dhani tentulah sudah sangat paham membedakan mana “irama dan suara false” serta mana “irama dan suara kebenaran dan kebaikan” yang menyejukkan.
Dan tampaknya, bagi Ahmad Dhani selaku pendiri “Republik Cinta” ini, untuk membedakan suara “false” dengan suara yang sejuk itu tidak hanya berlaku di dunia musik.
Di dunia politik juga sangat bisa diketahui mana suara “false” berupa janji-janji palsu yang penuh dengan kebohongan, dan mana suara kebenaran dan jeritan asli dari rakyat yang “disuarakan” (diperjuangkan) oleh seorang Patriot pembela bangsa dan negara.
Ahmad Dhani seolah sangat menyadari, bahwa untuk ikut membenahi dan memajukan negeri ini tidak hanya cukup dengan membuat sebuah lagu lalu menyanyikannya, apalagi jika hanya dilempar di dapur rekaman untuk kepentingan komersial.
Ia merasa perlu untuk ikut menunjukkan mana “suara false” dan mana “suara kebaikan” di dalam dunia politik agar rakyat tidak disuguhkan dengan kebohongan-kebohongan yang berkepanjangan. Makanya, ia pernah bertekat ingin maju bertarung dalam Pilkada Gubernur DKI Jakarta.
Meski belakangan tekatnya tersebut terpaksa harus ia batalkan karena merasa belum layak, namun setidaknya Ahmad Dhani telah coba menunjukkan “genre kebatinannya” yang sangat bergejolak tentang kondisi negeri ini yang kian hari terasa semakin “false”, alias parah.
Tekat Ahmad Dhani untuk maju dalam Pilkada DKI boleh saja padam, tetapi gelora “kebatinannya” tampaknya masih terus membara untuk ikut berjuang menyuarakan dan menunjukkan irama-irama kebenaran, bukan suara-suara false yang justru sedang “asyik” diperdengarkan dan dipertontonkan oleh pemerintahan saat ini.
Di saat bersamaan, ketika sosok Rizal Ramli yang sedang sangat sengitnya membela dan memperjuangkan hak-hak rakyat jelata itu tiba-tiba dicopot dari jabatannya, sehingga tak hanya rakyat yang merasa terkoyak, tetapi juga “kebatinan” Ahmad Dhani pun tampaknya semakin membara.
Ahmad Dhani pun seolah menemukan sosok “Maestro” kerakyatan yang sangat diyakini mampu “memainkan irama kebaikan dan kebenaran” yang menyejukkan bagi seluruh rakyat (terutama rakyat miskin), dialah Dr. Rizal Ramli.
Dan untuk tidak menyiakan-nyiakan sang “Maestro” kerakyatan tersebut, Ahmad Dhani pun segera membentuk sebuah relawan yang diberi nama “Orang Kita (OK)” untuk mendukung sepenuhnya Rizal Ramli menjadi Gubernur DKI Jakarta dalam laga Pilkada 2017.
Ahmad Dhani pun sudah mendeklarasikan Rizal Ramli sebagai sosok yang cocok dipasangkan dengan Sandiaga Uno, pada hari yang suci dan dianggap “keramat”, yakni Jumat (5 Agustus 2016).
Alasan Ahmad Dhani “siap tempur” mendukung Rizal Ramli, adalah karena Rizal Ramli sangat jelas dan terang-benderang berani memperjuangkan dan menyuarakan kebenaran (bukan suara false dan kebohongan) meski jabatan harus jadi taruhannya demi pembela hak-hak rakyat tertindas.
Apalagi memang selama ini, Rizal Ramli begitu sangat jelas terlihat bukanlah seorang "prajurit", melainkan sosok Patriotik yang takkan pernah mengenal kata menyerah demi memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara tercinta ini.
Apalagi memang selama ini, Rizal Ramli begitu sangat jelas terlihat bukanlah seorang "prajurit", melainkan sosok Patriotik yang takkan pernah mengenal kata menyerah demi memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara tercinta ini.