Tuesday, 14 May 2013

Jangan Lagi Memilih Pemimpin “Kotor dan Bau”!

TAK  sedikit orang bersedih dan sangat kecewa, karena memiliki presiden yang hanya hebat “berbohong”dan melakukan pembiaran terhadap banyak persoalan tanpa diikuti dengan tindakan tegas sebagai solusi. Misalnya, persoalan korupsi yang justru tumbuh subur, hutang negara yang malah semakin menggunung, monopoli usaha hanya bagi para pemilik modal besar, eksploitasi negara-negara asing terhadap sumber-sumber kekayaan alam ibu pertiwi dan lain sebagainya.

Kesemuanya itu sesungguhnya adalah sebuah bentuk “penjajahan” terselubung masa kini. Sehingga membuat hati rakyat makin tersakiti, dan ujung-ujungnya adalah Indonesia akan makin semakin hancur...?!?!?!

Tidak sedikit pula orang merasa malu karena memiliki presiden yang diberi amanah 2 periode tetapi tak ada hal-hal istimewa yang bisa ditunjuk sebagai prestasi atau kebanggaan dalam menunaikan tugas dan tanggungjawabnya untuk rakyat.

Jika ada orang yang merasa tidak tersakiti dengan kondisi negeri yang sedang “dijajah” oleh para penguasa korup saat ini, maka hanya dua kemungkinan type dari orang tersebut, yakni karena memiliki tingkat “kesabaran” yang tinggi, dan kemungkinan karena tingkat “penghianatannya” tinggi terhadap bangsa dan negara ini.

Tahun 2014, pemilihan Presiden (Pilpres) RI akan digelar. Sebagai bagian dari rakyat Indonesia, kami selaku pejuang bangsa yang tergabung dalam Presidium Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) Provinsi Gorontalo sadar, bahwa tahun 2014 adalah kesempatan kami untuk ikut berjuang dalam melahirkan “Pemimpin Baru” yang kami yakini “mampu” membuat PERUBAHAN, bukan pemimpin yang “gemar” berbohong dan korup seperti saat ini. Sebagaimana Rizal Ramli sering meminta agar presiden menghentikan kegemaran berbohongnya.

Sehingga tak sedikit orang menyatakan tidak mungkin mendukung dan memilih sosok “Militer” seperti SiBeYe untuk menjadi presiden mendatang, misi-visinya hanya hebat di mulut dan di atas kertas saja, dan arahnya “menikung” kepada kepentingan orang2 tertentu atau untuk kelompoknya (termasuk koalisi) saja, bukan untuk rakyat kecil.

Negara kita saat ini sudah sangat “kotor dan bau”, karena Presiden SBY bersama koalisinya yang telah “tega” membiarkan negara ini jadi “kotor dan bau”, sampai-sampai para pemulung, tukang sedot WC (Septic Tank) serta rakyat yang melarat dan miskin sekalipun tak lagi berharap dari pemerintah untuk perbaikan nasib mereka. Sebab, mereka menangis dan menjerit pun tak lagi didengar oleh para partai penguasa bersama para koalisinya itu. Sehingga rakyat kecil yang miskin saat ini lebih memilih untuk diam saja sambil “berdoa” dan bersabar karena merasa lebih terhormat bisa menikmati secara “bersih” hasil keringat mereka, meski mungkin harus tidak makan  sehari atau dua hari sekali pun.

Pemerintahan di negara ini tidak akan bersih dan rapi jika rakyat kembali “terpaksa” atau “terhipnotis” memilih sosok presiden yang beda-beda tipis dengan presiden saat ini.
Ingatlah, percuma membersihkan dan merapikan lantai yang sudah kotor jika menggunakan sapu yang sudah kotor...!!!

Maka pada Pemilu 2014, janganlah memilih caleg maupun pasangan calon presiden yang diusung oleh partai korup bersama para koalisinya...!!! Jika sosok yang semestinya harus dicalonkan oleh partai seperti DR. Rizal Ramli, namun ternyata tak diusung, maka rakyat tak salah untuk lebih baik golput, daripada harus “terpaksa” dan “dipaksa” melakukan demokrasi yang hanya menghasilkan pemimpin yang “kotor dan bau”.