TAK sedikit orang bersedih dan sangat kecewa,
karena memiliki presiden yang hanya hebat “berbohong”dan melakukan pembiaran
terhadap banyak persoalan tanpa diikuti dengan tindakan tegas sebagai solusi.
Misalnya, persoalan korupsi yang justru tumbuh subur, hutang negara yang malah
semakin menggunung, monopoli usaha hanya bagi para pemilik modal besar, eksploitasi
negara-negara asing terhadap sumber-sumber kekayaan alam ibu pertiwi dan lain
sebagainya.
Kesemuanya itu
sesungguhnya adalah sebuah bentuk “penjajahan” terselubung masa kini. Sehingga
membuat hati rakyat makin tersakiti, dan ujung-ujungnya adalah Indonesia akan
makin semakin hancur...?!?!?!
Tidak sedikit pula
orang merasa malu karena memiliki presiden yang diberi amanah 2 periode tetapi
tak ada hal-hal istimewa yang bisa ditunjuk sebagai prestasi atau kebanggaan
dalam menunaikan tugas dan tanggungjawabnya untuk rakyat.
Jika ada orang yang
merasa tidak tersakiti dengan kondisi negeri yang sedang “dijajah” oleh para
penguasa korup saat ini, maka hanya dua kemungkinan type dari orang tersebut,
yakni karena memiliki tingkat “kesabaran” yang tinggi, dan kemungkinan karena
tingkat “penghianatannya” tinggi terhadap bangsa dan negara ini.
Tahun 2014, pemilihan
Presiden (Pilpres) RI akan digelar. Sebagai bagian dari rakyat Indonesia, kami
selaku pejuang bangsa yang tergabung dalam Presidium Majelis Kedaulatan Rakyat
Indonesia (MKRI) Provinsi Gorontalo sadar, bahwa tahun 2014 adalah kesempatan
kami untuk ikut berjuang dalam melahirkan “Pemimpin Baru” yang kami yakini
“mampu” membuat PERUBAHAN, bukan pemimpin yang “gemar” berbohong dan korup
seperti saat ini. Sebagaimana Rizal Ramli sering meminta agar presiden
menghentikan kegemaran berbohongnya.
Sehingga tak sedikit
orang menyatakan tidak mungkin mendukung dan memilih sosok “Militer” seperti
SiBeYe untuk menjadi presiden mendatang, misi-visinya hanya hebat di mulut dan
di atas kertas saja, dan arahnya “menikung” kepada kepentingan orang2 tertentu
atau untuk kelompoknya (termasuk koalisi) saja, bukan untuk rakyat kecil.
Negara kita saat ini
sudah sangat “kotor dan bau”, karena Presiden SBY bersama koalisinya yang telah
“tega” membiarkan negara ini jadi “kotor dan bau”, sampai-sampai para pemulung,
tukang sedot WC (Septic Tank) serta rakyat yang melarat dan miskin sekalipun
tak lagi berharap dari pemerintah untuk perbaikan nasib mereka. Sebab, mereka
menangis dan menjerit pun tak lagi didengar oleh para partai penguasa bersama para
koalisinya itu. Sehingga rakyat kecil yang miskin saat ini lebih memilih untuk
diam saja sambil “berdoa” dan bersabar karena merasa lebih terhormat bisa
menikmati secara “bersih” hasil keringat mereka, meski mungkin harus tidak
makan sehari atau dua hari sekali pun.
Pemerintahan di negara
ini tidak akan bersih dan rapi jika rakyat kembali “terpaksa” atau
“terhipnotis” memilih sosok presiden yang beda-beda tipis dengan presiden saat
ini.
Ingatlah, percuma
membersihkan dan merapikan lantai yang sudah kotor jika menggunakan sapu yang
sudah kotor...!!!
Maka pada Pemilu 2014,
janganlah memilih caleg maupun pasangan calon presiden yang diusung oleh partai
korup bersama para koalisinya...!!! Jika sosok yang semestinya harus dicalonkan
oleh partai seperti DR. Rizal Ramli, namun ternyata tak diusung, maka rakyat
tak salah untuk lebih baik golput, daripada harus “terpaksa” dan “dipaksa”
melakukan demokrasi yang hanya menghasilkan pemimpin yang “kotor dan bau”.