(AMS, opini)
PEMILU 2014 tidak akan bisa menghasilkan perubahan sesuai dengan yang diharapkan oleh rakyat. Kiranya demikianlah yang masih menjadi keyakinan banyak pihak dalam memandang Pemilu 2014 yang dimulai gelarannya pada Pemilihan Caleg, Rabu 9 April 2014. Dan adalah Ratna Sarumpaet salah satu pihak yang menyakini hal tersebut.
Selaku Ketua Umum Presidium Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) dan juga sebagai Ketua Badan Persiapan Sidang Istimewa-Majelis Pemusyawaratan Rakyat Sementara (BP.SI-MPRS) 2014, Ratna Sarumpaet melalui BBM (Blackberry Messenger)-nya, detik-detik memasuki tanggal 9 April 2014, menyerukan untuk Golput dan segera bersiap-siap melaksanakan SI-MPRS 2014.
Berikut di bawah ini isi BBM-nya secara utuh:
GOLPUT & SIDANG ISTIMEWA MPRS-2014 (Mengembalikan Kedaulatan pada Rakyat)
Adakah Partai Politik/Capres yang mampu menjelaskan bagaimana mereka akan membuka seluas-luasnya lapangan kerja bagi Rakyat, dan bagaimana cara mereka menghentikan kegilaan impor dan menghadang Dominasi Asing? TIDAK ADA kan?
GOLPUT adalah HAK Demokrasi, hak memilih untuk TIDAK MEMILIH.
GOLPUT & SIDANG ISTIMEWA MPRS adalah cara memperbaiki sistem; menghentikan partai-partai politik terus-menerus mengkhianati Pancasila dan UUD’45; Menghentikan kegilaan Korupsi; Menghentikan Dominasi Asing dst, dan Rakyat Indonesia terutama mahasiswa, kaum muda dan kaum terpelajar seyogianya berada dalam gerbong GOLPUT & SIDANG ISTIMEWA MPRS karena itulah tempat mereka. Bukan Justeru ikut mabuk dalam gerbong para pengejar “KEKUASAAN”.
Karena mereka yang berpendidikan atau terpelajar tentu tahu, sebelum sistem kita diperbaiki, Pemilu hanya akan jadi Bom Waktu kehancuran Bangsa Kita.
Paling tidak, jangan karena hidup kita aman, kita lalu enggan menoleh pada 100 juta lebih Rakyat Indonesia yang saat ini hidup di bawah garis kemiskinan.
Selamat Berpesta Demokrasi. Datanglah ke TPS dan Selamatkan Hak Suaramu dari Keganasan Perdagangan Surat Suara dengan mencoblos Semua Partai.
God-Bless Indonesia.
———–
Ratna Sarumpaet (Badan Persiapan SI-MPRS 2014)
