Sunday, 19 June 2011

Bupati “Koboi”, tapi Berkarya Nyata dan Berhati Emas itu, Bernama Rusli Habibie

(AMS, opini)
SEPINTAS, penampilan Rusli Habibie memang terkesan “koboi”, sehingga mungkin sebagian orang bisa menerka-nerka jika Rusli adalah seorang preman. Namun dugaan itu, hanyalah sebatas pandangan luar saja, yang tidak lain adalah merupakan gaya dan ciri khas dari karakter yang ditampilkan Rusli (sejak sebelum jadi bupati) agar dapat lebih akrab dengan seluruh lapisan masyarakat, terutama dengan rakyat kecil, dan tak terkecuali dengan preman sekali pun.


Ketegasan dan kedisiplinan yang tinggi, adalah sifat telah lama melekat pada diri seorang pengusaha sukses ini . Lalu, sifat itulah yang kemudian menghantarkannya jadi Bupati Gorontalo Utara. Dan ia baru dilantik pada Oktober 2008 lalu. Itu artinya, Rusli baru menjalani pemerintahannya 2 tahun lebih sedikit. Tapi, lihatlah perubahan kemajuan yang telah dicapainya! Hebat dan sungguh luar biasa!!

Kompleks perkantoran dan infrastruktur kebutuhan dasar, serta pemberian fasilitas sarana dan prasarana pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sudah berada di depan mata, seakan hanya disulap melalui program “Gerbang Emas” (Gerakan Pembangunan Ekonomi Masyarakat) plus dengan motto: “Berkarya Nyata bukan Berkarya Kata” .

Cara kerja cepat Rusli Habibie dalam membangun daerah, menurut kacamata khalayak di lapangan memandang, sangat jarang dan sulit untuk dicontohi apalagi jika ingin diikuti oleh kepala daerah lainnya.

Tak heran, dari pantauan langsung di lapangan ditemui, bahwa banyak masyarakat saat ini mengaku sangat salut serta simpatik, dan bahkan amat merindukan sosok Rusli Habibie untuk tampil sebagai pemimpin seluruh umat di Provinsi Gorontalo ini.

Rasa salut dan simpatik dari masyarakat bukan berarti tak beralasan. Selain karena kecepatannya mempersembahkan karya nyata di dalam pembangunan, Rusli juga sejak dulu telah senang memberi bantuan dan santunan kepada rakyat  kecil.  Dan satu lagi, Rusli ternyata kini dikenal sebagai raja lobi pengganti Fadel Muhammad saat menjadi Gubernur Gorontalo.

Itulah sehingga tak mengherankan, jika sampai saat ini anggaran berupa bantuan maupun pembiayaan pembangunan dari kantor-kantor kementerian dan departemen di pusat pun bisa mengalir masuk dengan derasnya ke Kabupaten Gorontalo Utara.

Pola pendekatan yang dilakukan oleh Rusli Habibie nampaknya menyerupai dengan “jurus” yang sering ditempuh oleh Fadel Muhammad saat menjabat Gubernur Gorontalo. Hebatnya, Rusli Habibie bahkan sempat pernah berhasil melobi anggaran di suatu kantor kementerian untuk kepentingan pembangunan di Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwato.

Perlu diketahui, bahwa sejauh ini pola tingkah laku dan cara berpikir seorang birokrat dan politisi dibanding dengan seorang pengusaha (usahawan), tentu saja jauh berbeda. Kecenderungan seorang pengusaha lebih mengarah kepada pencapaian kemudahan dan kelancaran serta ketegasan dalam melakukan upaya-upaya yang bersifat membangun tanpa diikuti embel-embel, misalnya tunggu waktu, tunggu proses, dan tunggu tanda tangan dari meja satu ke meja lainnya.

Bupati yang sangat membenci asap rokok ini bahkan tak jarang harus mengeluarkan dana dari kantong pribadinya secara berulang-ulang untuk menanggulangi sejumlah kegiatan pembangunan di daerah yang dipimpinnya tersebut, baik yang bersifat pengerjaan proyek-proyek fisik maupun pemberian bantuan sosial kemasyarakatan lainnya.

Untung saja, Rusli Habibie yang juga usahawan itu ternyata memang sejak dulu memiliki jiwa kedermawanan yang tinggi, sehingga tak sulit baginya untuk melakukan “pengorbanan” secara menawan demi menunjang kelancaran pemerintahan dan juga untuk kesuksesan gerak pembangunan di daerah yang memang amat membutuhkan dana yang tak sedikit itu.

Dan sesungguhnya, beginilah sebetulnya resiko dan konsekuensi yang harus dihadapi serta diemban oleh seorang kepala daerah yang terpilih di sebuah daerah yang baru saja dimekarkan. Di mana daerah tersebut, tentunya memang amat memiliki banyak kelemahan dan kekurangan di sana-sini. Sehingga pengorbanan dari seorang bupati memang menjadi hal yang amat penting untuk diwujudkan, bukan justru mengerut keuntungan pribadi.

Intinya, Rusli Habibie yang juga sebagai keponakan mantan Presiden RI B.J. Habibie itu, mengaku tak mau tinggal diam melihat rakyat yang terus-terus disakiti dengan janji-janji yang tak pernah terbukti atau diwujudkan secara nyata. Sehingga saatnya, menurut Rusli Habibie yang pernah meraih The Leader Achieves in Development Award 2002 ini, berjanji akan terus mewujudkan tekad berkarya nyata tersebut, apalagi jika nanti telah terpilih sebagai Gubernur Gorontalo.