(AMS, opini)
Akhir-akhir ini, penyalahgunaan formalin lagi-lagi meresahkan masyarakat lantaran banyaknya temuan yang kembali dilakukan oleh para pedagang makanan.
Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya amat menusuk.Formalin dikenal sebagai bahan pembunuh hama (desinfektan) dan banyak digunakan dalam industri.
Formalin sebetulnya digunakan antara lain adalah sebagai: 1).Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih: lantai, kapal, gudang dan pakaian; 2).Pembasmi lalat dan berbagai serangga lainnya; 3).Bahan pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak; 4).Dalam dunia fotografi biasaya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan kertas; 5).Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea; 6).Bahan pembuatan produk parfum; 7).Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku; 8).Pencegah korosi untuk sumur minyak; 9).Bahan untuk insulasi busa; 10).Bahan perekat untuk produk kayu lapis (plywood); 11).Dalam konsentrasi yag sangat kecil (<1 barang="" berbagai="" cairan="" dan="" digunakan="" karpet.="" konsumen="" lilin="" mobil="" p="" pelembut="" pembersih="" pencuci="" pengawet="" perawat="" persen="" piring="" rumah="" sebagai="" sepatu="" seperti="" shampoo="" tangga="" untuk="">
Tak bisa dibayangkan jika formalin ini masuk ke dalam tubuh kita. Tapi kenyataannya, banyak para pedagang makanan olahan di negara kita ini ingin meraup untung banyak dengan cara menggunakan formalin agar makanan yang dijualnya bisa AWET dan terlihat SEGAR.
Padahalnya, semua itu adalah hanyalah PENAMPAKKAN dari luar dan menipu. Layaknya negara kita yang saat ini banyak digerogoti oleh para koruptor dan para mafia hukum, pajak dan mafia politik serta lain sebagainya.
Yaaa…, anggaran negara yang sedianya utuh diarahkan untuk membangun bangsa dan rakyat Indonesia dari tahun-ke tahun nampaknya tak sedikit dikeluarkan dan dihabiskan “For-Maling” alias para koruptor, para mafia hukum, mafia pajak, mafia politik dan lain sebagainya.
Jika Formalin disalahgunakan untuk mengawetkan dan menyegarkan makanan agar dapat laris terjual lalu mendapat untung yang besar, maka “For Malin(g)” yang satu ini kiranya juga demikian. Yakni, membuat awet dan segar para pelakunya dengan penampilan yang cukup mempesona “seakan” malaikat, padahal berhati iblis, karena tega mengisap “darah” rakyat.
Setelah puas melahap uang rakyat, para maling itu pun seakan tanpa dosa bergegas memohon agar perbuatannya bisa dimaafkan. Yaa… seperti kegunaan formalin sesungguhnya yang digunakan sebagai bahan untuk “bersih-bersih”.
Maka lengkaplah sudah upaya penghancuran negara kita ini. pertama banyak sudah pedagang makanan yang menggunakan Formalin hingga dikonsumsi oleh tak sedikit anak-anak serta juga orang-orang dewasa. Dan kedua, banyak uang negara yang dipakai FOR MALIN(g) hingga tak sedikit rakyat kini makin menjadi susah hidupnya.
Semoga di Bulan Ramadhan ini, Formalin bisa lebih dicegah masuk ke dalam tubuh melalui puasa. Dan moga-moga, uang For Maling bisa dihalau pengeluarannya melalui kesibukan ibadah di bulan Suci Ramadhan tahun ini. Amin!
1>